Minggu, 26 Februari 2017

Buku Digital "Teks Cerita Fabel"

Cover

Teks Cerita Fabel




KOMPETENSI DASAR    
3.11 Mengidentifikasi informasi tentang fabel/ legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar.
4.11 Menceritakan kembali isi fabel/ legenda daerah setempat.

Cerita 

Cerita merupakan  jenis teks narasi. Teks narasi mencakup semua jenis tulisan atau lisan yang mengandung unsur cerita. Hampir setiap hari kita terlibat dengan cerita. Berbincang dengan teman  sambil menceritakan sesuatu  adalah  kegiatan  bercerita.    Membaca  atau  menonton   cerita tentang jagoan superhero adalah kegiatan menikmati cerita. Menghayal menjadi jagoan pembasmi kejahatan yang memiliki kehebatan luar biasa merupakan kegiatan merancang cerita.

Fabel

Secara etimologis fabel berasal dari bahasa latin fabulat. Fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia. Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang kehidupan nyata. Fabel sering juga disebut cerita moral karena pesan yang ada di dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral. Teks cerita fabel tidak hanya mengisahkan  kehidupan  binatang, tetapi juga mengisahkan  kehidupan manusia dengan segala karakternya.
Binatang-binatang yang ada pada cerita fabel memiliki karakter seperti manusia. Karakter mereka ada yang baik dan ada juga yang tidak baik. Mereka mempunyai sifat jujur, sopan, pintar, dan senang bersahabat, serta melakukan perbuatan  terpuji. Mereka ada juga yang berkarakter  licik, culas, sombong, suka menipu,  dan  ingin menang  sendiri. Cerita fabel tidak hanya ditujukan kepada anak-anak, tetapi juga kepada orang dewasa. Setelah membaca dan memahami  teks cerita fabel, kamu dapat belajar pada karakter-karakter binatang tersebut. Cerita fabel menjadi salah satu sarana yang potensial dalam menanamkan  nilai-nilai moral. Kita dapat belajar dan mencontoh karakter-karakter yang baik dari binatang itu agar kamu memiliki sifat erpuji.

1.  Mengenali Ciri Umum Fabel

Perhatikan Cerita Fabel Berikut. 

Diskusikan
Siapakah Tokoh utama cerita tersebut?
Peristiwa apa yang dialami Tokoh utama tersebut?
Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari cerita tersebut?
  

Kotak Info 1

1)    Fabel mengambil tokoh  para binatang.
2)    Watak tokoh para binatang digambarkan ada yang  baik dan ada yang buruk (seperti watak manusia).
3)    Tokoh para binatang bisa berbicara seperti manusia.
d)  Cerita memiliki rangkaian peristiwa yang menunjukkan  kejadian sebab-akibat. Rangkaian sebab- akibat diurutkan dari awal sampai akhir.
4)    Fabel menggunakan latar alam (hutan, sungai, kolam, dll).
5 )  Ciri bahasa yang digunakan (a) kalimat naratif/ peristiwa ( Katak mendatangi Ikan yang sedang kehujanan, Semut menyimpan makanan di lubang), (b) kalimat langsung yang berupa dialog para tokoh, dan (c) menggunakan kata sehari-hari dalam situasi  tidak formal (bahasa percakapan).

Kotak Info 2 

1)    Tokoh:   orang/ hewan yang menjadi pelaku dalam cerita (tokoh protagonis, atau antagonis, tokoh utama atau  tokoh pembantu).
2)  Ciri tokoh utama adalah (1) sering dibicarakan; (2) sering muncul; dan (3) menjadi pusat cerita (menggerakkan jalan cerita). Tokoh pembantu adalah tokoh tambahan.
3)    Penokohan: pemberian karakter pada tokoh. Karakter bisa bersifat protagonis/yang  disukai atau tokoh antagonis/yang  tidak disukai.
4)  Watak  tokoh  dapat  disimpulkan  dari  penggambaran  fisik, penggambaran tindakan tokoh, dialog tokoh, monolog, atau komentar/ narasi penulis terhadap tokoh.
5)   Setting atau latar  adalah tempat dan waktu kejadian serta suasana dalam cerita. Ada tiga jenis latar, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.
6)  Tema adalah gagasan yang mendasari cerita. Tema dapat ditemukan dari kalimat kunci yang diungkapkan  tokoh, atau penyimpulan keseluruhan peristiwa sebab-akibat pada cerita
7)  Amanat  adalah  pesan  yang disampaikan    penulis  secara tidak langsung. Amanat disimpulkan dari sikap penulis terhadap permasalahan yang diangkat pada cerita.

Kotak Info 3 

Fabel adalah  cerita  fiksi berupa  dongeng  yang menggambarkan  budi pekerti  manusia  yang diibaratkan  pada  binantang.  Karakter  binatang dalam cerita fabel dianggap mewakili karakter manusia dan diceritakan mampu bertindak seperti manusia tetapi tidak menghilangkan karakter binatangnya. Tokoh fabel adalah binatang.
Fabel bertema kehidupan  binatang. Biasanya, berlatar di hutan, sungai, atau alam bebas yang tidak dapat diubah menjadi latar rumah atau sekolah. Tokoh dalam fabel biasanya adalah hewan jinak dan hewan liar. Misalnya, fabel Cici dan Serigala pada buku ini menggunakan  tokoh kelinci dan serigala. Tokoh  baik akan  berakhir  bahagia dan  tokoh  jahat  berakhir sengsara atau mendapatkan akibat dari perbuatannnya. 
Konflik fabel disebabkan  oleh  pengkhianatan,  kelicikan, penghinaan, kesombongan, persahabatan,  perilaku buruk  yang akhirnya diperbaiki, kecerdikan, keluarga, dan sebagainya. Konflik-konflik tersebut mengemban amanat berupa nilai-nilai moral dan karakter manusia yang baik
Latar fabel berupa alam (hutan, sungai, kolam, lembah, dan sebagainya). Sebagai teks narasi fabel memiliki urutan-urutan kejadian yang  menarik dan  menginspirasi.  Alur  pada  fabel umumnya  alur  maju  (  dari  awal bergerak maju hingga terjadi akibat dari peristiwa sebelumnya)
Dalam urutan beberapa kejadian atau peristiwa secara kronologis menggunakan konjungsi pengurutan : sesudah, sebelum, lalu, mula-mula, kemudian, selanjutnya, setelah itu, atau akhirnya.
Penggunaan  konjungsi waktu bersamaan (sementara itu, seraya, sambil) Jenis fabel ada yang terdapat pesan eksplisit (ada koda) dan ada fabel yang pesan pengarang tidak dicantumkan secara eksplisit.
  

2.   Mengidentifikasi  Jenis Fabel 

Dari segi paparan watak tokohnya, fabel dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu jenis fabel alami dan fabel adaptasi. 
Fabel alami menggunakan watak tokoh binatang seperti pada kondisi alam nyata.  Misalnya, kura-kura  diberi watak lamban,  singa  buas dan ganas. Selain itu, fabel alami menggunakan  alam sebagai latar (hutan,  sungai, kolam, dsb).  Fabel adaptasi adalah fabel yang memberikan watak tokoh dengan  mengubah  watak aslinya pada dunia  nyata dan  menggunakan tempat-tempat  lain sebagai latar (di rumah,   di jalan raya). Misalnya, landak yang pemalu berulang tahun di rumah makan.
Ditinjau dari kemunculan pesan dibedakan fabel dengan koda  dan tanpa koda.  Fabel dengan  koda  berarti  fabel dengan  memunculkan  secara eksplisit pesan pengarang di akhir cerita. Sebaliknya, fabel tanpa koda tidak memberikan secar eksplisit pesan pengarang di akhir  cerita.
   

3. Menelaah Struktur Fabel 

Baca paparan berikut!
Fabel merupakan cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang (berisi pendidikan moral dan budi pekerti). Fabel ini memiliki empat bagian dalam strukturnya. Keempat bagian tersebut adalah sebagai berikut.

Description: D:\gambr bk dgtl.JPG

a.   Orientasi
Bagian awal dari suatu  cerita yang berisi pengenalan  tokoh,  latar tempat, dan waktu. 
b.   Komplikasi
Konflik atau  permasalahan  antara  satu  dengan  tokoh  yang  lain. Komplikasi menuju klimaks. 
c.   Resolusi
Bagian yang berisi pemecahan masalah. 
d.   Koda (boleh ada boleh tidak)
Bagian terakhir fabel yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut. 
Agar  kamu   lebih   memahami   struktur   fabel,  perhatikan   contoh   dan pengidentifikasian struktur fabel di bawah ini!             

Struktur
Uraian
 Judul
Gajah yang Baik Hati
Orientasi
Siang hari  itu  suasana  di  hutan  sangat  terik. Tempat  tinggal  si  Kancil, Gajah,  dan  lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalan- jalan mencari air.
Komplikasi sampai klimaks

Di tengah perjalanan dia melihat kolam dengan air yang sangat jernih. Tanpa pikir panjang dia langsung terjun ke dalam kolam. Tindakan Kancil sangat ceroboh, dia tidak berpikir bagaimana cara ia naik ke atas. Beberapa kali Kancil mencoba untuk  memanjat  tetapi ia tidak bisa sampai ke atas.
Si Kancil tidak bisa berbuat  apa-apa. Ia hanya berteriak meminta tolong. Teriakan si Kancil ternyata terdengar oleh Si Gajah yang kebetulan melewati tempat  itu.
 "Hai,  siapa  yang  ada  di kolam itu?"
"Aku.. si Kancil sahabatmu."
Kancil terdiam  sesaat mencari  akal agar Gajah mau menolongnya.
"Tolong aku mengangkat ikan ini."
 "Yang benar kau mendapat ikan?"
"Bener..benar! Aku mendapatkan ikan yang sangat besar."
Gajah  berpikir  sejenak. Bisa saja ia  turun  ke bawah dengan mudah tetapi bagaimana jika naiknya nanti.
"Kau mau memanfaatkanku, ya Cil? Kau akan menipuku untuk kepentingan dan keselamatanmu sendiri?" Tanya Gajah.
Kancil hanya terdiam.
"Sekali-kali  kamu  harus  diberi pelajaran,"  kata
Gajah sambil meninggalkan tempat itu.
Gajah tidak mendengarkan teriakan Kancil. Kancil mulai  putus  asa. Semakin lama  berada di tempat  itu Kancil mulai merasa kedinginan. Hingga menjelang sore tidak ada seekor binatang yang mendengar teriakannya.
"Aduh  gawat! Aku  benar-benar  akan  kaku  di tempat ini." Dia berpikir apa ini karma karena dia sering menjaili teman-temannya.
Tidak lama, tiba-tiba Gajah muncul lagi. Kancil meminta tolong kembali.
"Bagaimana Cil?"
"Tolong aku, aku berjanji tidak akan iseng lagi"
 "Janji?" gajah menekankan.
"Sekarang apakah kamu sudah sadar? Dan akan berjanji tidak akan menipu, jahil, iseng dan perbuatan yang merugikan binatang lain?"
"Benar Pak Gajah, saya benar-benar berjanji."
Gajah   menjulurkan   belalainya  yang  panjang untuk menangkap Kancil dan mengangkatnya ke atas. Begitu sampai di atas Kancil berkata.
"Terima kasih Pak Gajah! Saya tidak akan pernah melupakan kebaikanmu ini."

Resolusi

Sejak itu  Kancil menjadi  binatang  yang sangat baik.  Ia  tidak  lagi berbuat  iseng  seperti  yang pernah  ia lakukan pada beruang dan binatang- binatang yang lainya.

Koda

Memang kita harus berhati-hati kalau bertindak. Jika tidak hati-hati akan celaka. Jika kita hari-hati kita akan selamat. Bahkan bisa menyelamatkan orang lain.

 Kotak Info 4


Orientasi
Orientasi berisi pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik
 Komplikasi
Berisi hubungan  sebab akibat  sehingga muncul  masalah  hingga  masalah  itu memuncak. Komplikasi dimulai dari munculnya masalah sehingga masalah mencapai komplikasi/ klimak (masalah memuncak)
 Resolusi
Berisi penyelesaian masalah dari peristiwa yang terjadi 
Koda
Berisi nilai moral yang diungkapkan pengarang secara impisit pada akhir cerita

Menelaah Variasi Pengungkapan Struktur Fabel 

Mencermati Variasi Pengungkapan Orientasi

Amati Beragam Contoh Orientasi Berikut! 
Orientasi
Contoh 1: diawali dengan deskripsi latar 
Pagi itu sang mentari menampakkan diri dengan senyum terindahnya. Nuri bersama sahabat-sahabatnya bernyanyi riang. Sementara Katak Putih bertepuk tangan dengan ceria. Sudah terkenal di seluruh hutan bahwa si Nuri dan si Katak Putih bersahabat karib. Saling menopang dan saling menolong dalam suka dan duka.
Suatu saat terjadilah keadaan yang sangat mengejutkan. Tiba-tiba .....
  
Contoh 2 : diawali dengan latar dan kegiatan tokoh 
Di keheningan malam Kura-kura nampak tidur pulas bersama Katak sahabat baiknya. Sudah dua bulan ini Kura-kura sakit dan sahabatnya dengan setia mendampinginya
  
Contoh 3 : diawali dengan latar di masa lalu 
Pada zaman dahulu, hiduplah sekelompok gajah raksasa. Pada siang terik itu Gajah bersama teman-temannya berjalan tegap ke arah perkampungan Semut. Panas terik tak dihiraukan. Mereka tetap berjalan sambil bercanda ria.

   Mencermati Variasi Pengungkapan Komplikasi


Contoh 1: diawali dengan konflik batin 
Semakin lama Kura-kura merasa hidupnya tidak berguna lagi. Dia merasa hanya bisa merepotkan teman-temannya.
  
Contoh 2: diawali dengan konflik fisik 
Ketika Gajah memasuki areal perkampungan Semut Merah, tanpa diduga pasukan Semut Merah tiba-tiba menyerangnya. Semut menuduh   Gajah melakukan penghancuran perkampungannya. Gajah mengelak dan mencoba menjelaskan. Akan tetapi Semut terus menyerang telinga Gajah.

Contoh 3 : diawali dengan perubahan latar 
dan peristiwa tidak mengenakkan tokoh 
Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Ternyata semua keadaan tak ada yang abadi. Persahabatan Gajah dan Semut dilanda perpecahan. Semut mulai mengkhianati persahabatan itu.

Contoh 4 
Tiba-tiba datanglah   badai yang teramat  kencang dan menghancurkan semua makanan yang telah dikumpulkannya berbulan-bulan. Semut menangis membayangkan masalah yang akan dihadapi  di musim dingin. 
Contoh 5 
Kegembiraan yang membuncah di hutan itu tiba-tiba sirna karena kedatangan Katak yang sangat sombong. Semua binatang dihinanya karena kekurangannya.

  Mencermati Variasi Pengembangan Watak Tokoh

Amati Pola Pengembangan Penokohan Fabel 
Contoh 1: deskripsi fisik tokoh 
Farni adalah kelinci yang lucu. Bulunya putih bak mutiar. Matanya sebening air danau. Jika ia makan, bibir merahnya yang cantik akan bergerak indah. Kecantikan Farni tidak diragukan lagi di hutan Ambarata. 
Contoh 2: kegiatan tokoh 
Singa mengaum menunjukkan tarinya yang putih dan tajam. Ia menggaruk- garuk tanah menandakan amarahnya sedang memuncak. Bulu yang ada di sekitar kepalanya bergoyang seram. Semua hewan di hutan  bergidik ketakutan. 

Contoh 3: dialog tokoh dengan diri sendiri 
"Ah... kue ini pasti nikmat sekali apalagi jika ku makan sendiri tanpa berbagi dengan mereka." Gumamnya dalam hati. 

Contoh 4: dialog dengan tokoh lain 
"Ah... kamu tidak bisa terbang karena kakimu kecil, kalau kakiku sempurna bisa mellompat kemana-mana, " kata Katak pada Semut.
"Jangan menghina  Katak, Tuhan  memberikan  kita  kelebihan masing- masing," Burung bersuara dengan nada lembut.

 

Daftar Pustaka
  • Harsiati, Titik dkk. 2016. Bahasa Indosesia SMP / MTs Kelas VII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
  • https://www.youtube.com/watch?v=H_pq8UCxwJE&t=7s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wacana Lisan dan Tulis

WACANA LISAN DAN TULIS Oleh Hermanudin SMPN 10 Bengkulu Tengah 1.         Pendahuluan Secara umum wacana dapat dipahami sebagai...