Teks Cerita Fabel

KOMPETENSI DASAR
3.11 Mengidentifikasi informasi tentang fabel/ legenda
daerah setempat yang dibaca dan didengar.
4.11 Menceritakan kembali isi
fabel/ legenda daerah setempat.
Cerita
Cerita merupakan jenis teks narasi. Teks narasi
mencakup semua jenis tulisan atau lisan yang mengandung unsur cerita. Hampir
setiap hari kita terlibat dengan cerita. Berbincang dengan teman sambil
menceritakan sesuatu adalah kegiatan bercerita. Membaca atau menonton
cerita tentang jagoan superhero adalah kegiatan menikmati cerita. Menghayal
menjadi jagoan pembasmi kejahatan yang memiliki kehebatan luar biasa merupakan
kegiatan merancang cerita.
Fabel
Secara etimologis fabel berasal dari bahasa latin
fabulat. Fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku
menyerupai manusia. Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang
kehidupan nyata. Fabel sering juga disebut cerita moral karena pesan yang ada
di dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral. Teks cerita fabel tidak
hanya mengisahkan kehidupan binatang, tetapi juga mengisahkan kehidupan
manusia dengan segala karakternya.
Binatang-binatang yang ada pada cerita fabel memiliki
karakter seperti manusia. Karakter mereka ada yang baik dan ada juga yang tidak
baik. Mereka mempunyai sifat jujur, sopan, pintar, dan senang bersahabat, serta
melakukan perbuatan terpuji. Mereka ada juga yang berkarakter licik, culas,
sombong, suka menipu, dan ingin menang sendiri. Cerita fabel tidak hanya
ditujukan kepada anak-anak, tetapi juga kepada orang dewasa. Setelah membaca
dan memahami teks cerita fabel, kamu dapat belajar pada karakter-karakter
binatang tersebut. Cerita fabel menjadi salah satu sarana yang potensial dalam
menanamkan nilai-nilai moral. Kita dapat belajar dan mencontoh
karakter-karakter yang baik dari binatang itu agar kamu memiliki sifat erpuji.
1. Mengenali Ciri Umum Fabel
Perhatikan
Cerita Fabel Berikut.
Diskusikan
Siapakah
Tokoh utama cerita tersebut?
Peristiwa
apa yang dialami Tokoh utama tersebut?
Pelajaran
apa yang dapat kita ambil dari cerita tersebut?
Kotak Info 1
1) Fabel mengambil tokoh para binatang.
2) Watak tokoh para
binatang digambarkan ada yang baik dan ada yang buruk (seperti watak manusia).
3) Tokoh para binatang bisa berbicara seperti
manusia.
d) Cerita memiliki
rangkaian peristiwa yang menunjukkan kejadian sebab-akibat. Rangkaian sebab-
akibat diurutkan dari awal sampai akhir.
4) Fabel menggunakan latar alam
(hutan, sungai, kolam, dll).
5 ) Ciri bahasa yang digunakan (a)
kalimat naratif/ peristiwa ( Katak mendatangi Ikan yang sedang kehujanan, Semut
menyimpan makanan di lubang), (b) kalimat langsung yang berupa dialog para
tokoh, dan (c) menggunakan kata sehari-hari dalam situasi tidak formal (bahasa
percakapan).
Kotak Info 2
1) Tokoh: orang/ hewan yang
menjadi pelaku dalam cerita (tokoh protagonis, atau antagonis, tokoh utama
atau tokoh pembantu).
2) Ciri tokoh utama adalah (1) sering
dibicarakan; (2) sering muncul; dan (3) menjadi pusat cerita (menggerakkan
jalan cerita). Tokoh pembantu adalah tokoh tambahan.
3) Penokohan: pemberian karakter
pada tokoh. Karakter bisa bersifat protagonis/yang disukai atau tokoh
antagonis/yang tidak disukai.
4) Watak tokoh dapat disimpulkan
dari penggambaran fisik, penggambaran tindakan tokoh, dialog tokoh, monolog,
atau komentar/ narasi penulis terhadap tokoh.
5) Setting atau latar adalah tempat
dan waktu kejadian serta suasana dalam cerita. Ada tiga jenis latar, yaitu
latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.
6) Tema adalah gagasan yang mendasari
cerita. Tema dapat ditemukan dari kalimat kunci yang diungkapkan tokoh, atau
penyimpulan keseluruhan peristiwa sebab-akibat pada cerita
7) Amanat adalah pesan yang
disampaikan penulis secara tidak langsung. Amanat disimpulkan dari sikap
penulis terhadap permasalahan yang diangkat pada cerita.
Kotak Info 3
Fabel adalah cerita fiksi berupa dongeng yang
menggambarkan budi pekerti manusia yang diibaratkan pada binantang.
Karakter binatang dalam cerita fabel dianggap mewakili karakter manusia dan
diceritakan mampu bertindak seperti manusia tetapi tidak menghilangkan karakter
binatangnya. Tokoh fabel adalah binatang.
Fabel bertema kehidupan binatang. Biasanya, berlatar
di hutan, sungai, atau alam bebas yang tidak dapat diubah menjadi latar rumah
atau sekolah. Tokoh dalam fabel biasanya adalah hewan jinak dan hewan liar.
Misalnya, fabel Cici dan Serigala pada buku ini menggunakan tokoh kelinci dan
serigala. Tokoh baik akan berakhir bahagia dan tokoh jahat berakhir
sengsara atau mendapatkan akibat dari perbuatannnya.
Konflik fabel disebabkan oleh pengkhianatan,
kelicikan, penghinaan, kesombongan, persahabatan, perilaku buruk yang
akhirnya diperbaiki, kecerdikan, keluarga, dan sebagainya. Konflik-konflik
tersebut mengemban amanat berupa nilai-nilai moral dan karakter manusia yang
baik
Latar fabel berupa alam (hutan, sungai, kolam, lembah,
dan sebagainya). Sebagai teks narasi fabel memiliki urutan-urutan kejadian
yang menarik dan menginspirasi. Alur pada fabel umumnya alur maju (
dari awal bergerak maju hingga terjadi akibat dari peristiwa sebelumnya)
Dalam urutan beberapa kejadian atau peristiwa secara
kronologis menggunakan konjungsi pengurutan : sesudah, sebelum, lalu,
mula-mula, kemudian, selanjutnya, setelah itu, atau akhirnya.
Penggunaan konjungsi waktu bersamaan (sementara itu,
seraya, sambil) Jenis fabel ada yang terdapat pesan eksplisit (ada koda) dan
ada fabel yang pesan pengarang tidak dicantumkan secara eksplisit.
2. Mengidentifikasi Jenis Fabel
Dari segi paparan watak tokohnya, fabel dikelompokkan
menjadi dua kategori yaitu jenis fabel alami dan fabel adaptasi.
Fabel alami menggunakan watak tokoh binatang seperti
pada kondisi alam nyata. Misalnya, kura-kura diberi watak lamban, singa
buas dan ganas. Selain itu, fabel alami menggunakan alam sebagai latar
(hutan, sungai, kolam, dsb). Fabel adaptasi adalah fabel yang memberikan
watak tokoh dengan mengubah watak aslinya pada dunia nyata dan menggunakan
tempat-tempat lain sebagai latar (di rumah, di jalan raya). Misalnya, landak
yang pemalu berulang tahun di rumah makan.
Ditinjau dari kemunculan pesan dibedakan fabel dengan
koda dan tanpa koda. Fabel dengan koda berarti fabel dengan memunculkan
secara eksplisit pesan pengarang di akhir cerita. Sebaliknya, fabel tanpa koda
tidak memberikan secar eksplisit pesan pengarang di akhir cerita.
3. Menelaah Struktur Fabel
Baca
paparan berikut!
Fabel merupakan cerita yang menggambarkan watak dan
budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang (berisi pendidikan moral
dan budi pekerti). Fabel ini memiliki empat bagian dalam strukturnya. Keempat
bagian tersebut adalah sebagai berikut.

a.
Orientasi
Bagian
awal dari suatu cerita yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat, dan
waktu.
b.
Komplikasi
Konflik
atau permasalahan antara satu dengan tokoh yang lain. Komplikasi menuju
klimaks.
c.
Resolusi
Bagian
yang berisi pemecahan masalah.
d.
Koda (boleh ada boleh tidak)
Bagian terakhir fabel yang berisi perubahan yang
terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut.
Agar
kamu lebih memahami struktur fabel, perhatikan contoh dan
pengidentifikasian struktur fabel di bawah ini!
Struktur
|
Uraian
|
Judul
|
Gajah yang Baik Hati
|
Orientasi
|
Siang hari itu suasana
di hutan sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan lainnya
seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalan- jalan mencari air.
|
Komplikasi sampai klimaks
|
Di
tengah perjalanan dia melihat kolam dengan air yang sangat jernih. Tanpa
pikir panjang dia langsung terjun ke dalam kolam. Tindakan Kancil sangat
ceroboh, dia tidak berpikir bagaimana cara ia naik ke atas. Beberapa kali
Kancil mencoba untuk memanjat tetapi ia tidak bisa sampai ke atas.
Si
Kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya berteriak meminta tolong.
Teriakan si Kancil ternyata terdengar oleh Si Gajah yang kebetulan melewati
tempat itu.
"Hai,
siapa yang ada di kolam itu?"
"Aku..
si Kancil sahabatmu."
Kancil
terdiam sesaat mencari akal agar Gajah mau menolongnya.
"Tolong
aku mengangkat ikan ini."
"Yang
benar kau mendapat ikan?"
"Bener..benar!
Aku mendapatkan ikan yang sangat besar."
Gajah
berpikir sejenak. Bisa saja ia turun ke bawah dengan mudah tetapi
bagaimana jika naiknya nanti.
"Kau
mau memanfaatkanku, ya Cil? Kau akan menipuku untuk kepentingan dan
keselamatanmu sendiri?" Tanya Gajah.
Kancil
hanya terdiam.
"Sekali-kali
kamu harus diberi pelajaran," kata
Gajah
sambil meninggalkan tempat itu.
Gajah
tidak mendengarkan teriakan Kancil. Kancil mulai putus asa. Semakin lama
berada di tempat itu Kancil mulai merasa kedinginan. Hingga menjelang sore
tidak ada seekor binatang yang mendengar teriakannya.
"Aduh
gawat! Aku benar-benar akan kaku di tempat ini." Dia berpikir apa ini
karma karena dia sering menjaili teman-temannya.
Tidak
lama, tiba-tiba Gajah muncul lagi. Kancil meminta tolong kembali.
"Bagaimana
Cil?"
"Tolong
aku, aku berjanji tidak akan iseng lagi"
"Janji?" gajah menekankan.
"Sekarang
apakah kamu sudah sadar? Dan akan berjanji tidak akan menipu, jahil, iseng
dan perbuatan yang merugikan binatang lain?"
"Benar
Pak Gajah, saya benar-benar berjanji."
Gajah
menjulurkan belalainya yang panjang untuk menangkap Kancil dan
mengangkatnya ke atas. Begitu sampai di atas Kancil berkata.
"Terima
kasih Pak Gajah! Saya tidak akan pernah melupakan kebaikanmu ini."
|
Resolusi
|
Sejak
itu Kancil menjadi binatang yang sangat baik. Ia tidak lagi berbuat
iseng seperti yang pernah ia lakukan pada beruang dan binatang- binatang
yang lainya.
|
Koda
|
Memang
kita harus berhati-hati kalau bertindak. Jika tidak hati-hati akan celaka.
Jika kita hari-hati kita akan selamat. Bahkan bisa menyelamatkan orang lain.
|
Kotak Info 4
Orientasi
Orientasi
berisi pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik
Komplikasi
Berisi hubungan sebab akibat sehingga muncul
masalah hingga masalah itu memuncak. Komplikasi dimulai dari munculnya
masalah sehingga masalah mencapai komplikasi/ klimak (masalah memuncak)
Resolusi
Berisi
penyelesaian masalah dari peristiwa yang terjadi
Koda
Berisi
nilai moral yang diungkapkan pengarang secara impisit pada akhir cerita
Menelaah Variasi Pengungkapan Struktur Fabel
Mencermati Variasi Pengungkapan Orientasi
Amati
Beragam Contoh Orientasi Berikut!
Orientasi
Contoh
1: diawali dengan deskripsi latar
Pagi itu sang mentari menampakkan diri dengan senyum
terindahnya. Nuri bersama sahabat-sahabatnya bernyanyi riang. Sementara Katak
Putih bertepuk tangan dengan ceria. Sudah terkenal di seluruh hutan bahwa si
Nuri dan si Katak Putih bersahabat karib. Saling menopang dan saling menolong
dalam suka dan duka.
Suatu saat terjadilah keadaan yang sangat mengejutkan.
Tiba-tiba .....
Contoh
2 : diawali dengan latar dan kegiatan tokoh
Di keheningan malam Kura-kura nampak tidur pulas
bersama Katak sahabat baiknya. Sudah dua bulan ini Kura-kura sakit dan
sahabatnya dengan setia mendampinginya
Contoh
3 : diawali dengan latar di masa lalu
Pada zaman dahulu, hiduplah sekelompok gajah raksasa.
Pada siang terik itu Gajah bersama teman-temannya berjalan tegap ke arah perkampungan
Semut. Panas terik tak dihiraukan. Mereka tetap berjalan sambil bercanda ria.
Mencermati Variasi Pengungkapan Komplikasi
Contoh
1: diawali dengan konflik batin
Semakin
lama Kura-kura merasa hidupnya tidak berguna lagi. Dia merasa hanya bisa
merepotkan teman-temannya.
Contoh
2: diawali dengan konflik fisik
Ketika Gajah memasuki areal perkampungan Semut Merah,
tanpa diduga pasukan Semut Merah tiba-tiba menyerangnya. Semut menuduh Gajah
melakukan penghancuran perkampungannya. Gajah mengelak dan mencoba menjelaskan.
Akan tetapi Semut terus menyerang telinga Gajah.
Contoh
3 : diawali dengan perubahan latar
dan peristiwa tidak mengenakkan tokoh
Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Ternyata
semua keadaan tak ada yang abadi. Persahabatan Gajah dan Semut dilanda
perpecahan. Semut mulai mengkhianati persahabatan itu.
Contoh
4
Tiba-tiba datanglah badai yang teramat kencang dan
menghancurkan semua makanan yang telah dikumpulkannya berbulan-bulan. Semut
menangis membayangkan masalah yang akan dihadapi di musim dingin.
Contoh
5
Kegembiraan yang membuncah di hutan itu tiba-tiba
sirna karena kedatangan Katak yang sangat sombong. Semua binatang dihinanya
karena kekurangannya.
Mencermati Variasi Pengembangan Watak Tokoh
Amati
Pola Pengembangan Penokohan Fabel
Contoh
1: deskripsi fisik tokoh
Farni adalah kelinci yang lucu. Bulunya putih bak
mutiar. Matanya sebening air danau. Jika ia makan, bibir merahnya yang cantik
akan bergerak indah. Kecantikan Farni tidak diragukan lagi di hutan Ambarata.
Contoh
2: kegiatan tokoh
Singa mengaum menunjukkan tarinya yang putih dan
tajam. Ia menggaruk- garuk tanah menandakan amarahnya sedang memuncak. Bulu
yang ada di sekitar kepalanya bergoyang seram. Semua hewan di hutan bergidik
ketakutan.
Contoh
3: dialog tokoh dengan diri sendiri
"Ah... kue ini pasti nikmat sekali apalagi jika ku makan
sendiri tanpa berbagi dengan mereka." Gumamnya dalam hati.
Contoh
4: dialog dengan tokoh lain
"Ah... kamu tidak bisa terbang karena kakimu kecil,
kalau kakiku sempurna bisa mellompat kemana-mana, " kata Katak pada Semut.
"Jangan menghina Katak, Tuhan memberikan kita
kelebihan masing- masing," Burung bersuara dengan nada lembut.
Daftar Pustaka
- Harsiati, Titik dkk. 2016. Bahasa Indosesia SMP / MTs Kelas VII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
- https://www.youtube.com/watch?v=H_pq8UCxwJE&t=7s